Penguatan Rupiah Harus Dijaga
Nilai tukar rupiah yang kini menguat ke posisi Rp13.057 per dollar AS harus dijaga dengan baik momentumnya. Ketergantungan pada impor harus dikurangi sebagai bentuk menjaga momentum terbaik ini.
Anggota Komisi XI DPR RI Wilgo Zainar mengemukakan hal ini, Selasa (15/3), sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR RI. “Patut kita syukuri. Ini artinya kondisi ekonomi makro kita baik di tengah-tengah perlambatan ekonomi regional maupun global, khususnya di Tiongkok. Jadi, ini sebuah momentum bagi pemerintah tentunya untuk tetap menjaga stabilitas kurs rupiah kita pada kisaran angka ini. Walaupun kemungkinan lain bisa saja terjadi.”
Untuk itu, sambung politisi Partai Gerindra ini, pemerintah harus mengurangi ketergantungannya pada impor, karena impor pasti akan membutuhkan dollar lebih banyak sebagai alat transaksi. Selain itu, pemerintah yang kini sedang fokus membangun infrastruktur dan manufaktur diharapkan bisa menanggulangi kebutuhan-kebutuhan impor dengan menggunakan produk dalam negeri.
Ini semua untuk menjaga devisa. Pengaturan lalu lintas devisa pun menjadi keniscayaan. Selama ini, urai Wilgo, eksportir tidak mengembalikan hasil ekspornya ke dalam negeri. Tapi, kebanyakan masih menempatkan di luar negeri. Persoalan seperti ini harus diatur, sehingga dampaknya akan memperkuat stabilitas rupiah.
Ditambahkan politisi dari dapil NTB itu, apa yang terjadi di belahan dunia, sebenarnya sedikit sekali pengaruhnya terhadap rupiah. “Tapi, kalau kita masih bergantung pada impor dan bergantung pada pinjaman luar negeri, pasti akan banyak berpengaruh terhadap kondisi rupiah,” tutup Wilgo. (mh)/foto:arief/parle/iw.